Berawal Dari Kesalahan

BERAWAL DARI KESALAHAN

                Kami biasa menyebutnya seperti itu, karena setiap apa yang kami perbuat dan kami lakukan hampir 90 persen dilakukan secara tidak sengaja, kami sudah mencoba menyangkal hal tersebut dengan merencanakan sebuah liburan biasa namun tak biasa yang  dilakukan oleh orang orang yang lazim melakukan liburan, 07 juli 2008 kami merencakan liburan tersebut, kebetulan hari tersebut hari minggu, jadi kita tidak perlu bolos sekolah, saat itu kita masih duduk di bangku SMA dimana emosi dan etika entah meluap kemana? , dengan gaya yang berbeda beda, dimulai dari tahun 80 sampai era modern semua ada, oiya kami semua perokok, kami pun awal bersahabat bukan karena kami teman lama, itu karena tugas kelompok yang diberikan oleh guru,inilah anggota kelompoknya.

Faisal

Faisal, sepertinya nama itu terlalu bagus untuk dia, kalau saja kamu tau orangnya seperti apa, kamu pasti tertawa, dan karena dia orang condet, dengan rambutnya ala pemain band era 60an kribo nanggung,  kami memanggilnya Acon (si anak condet), bermain dengan dia adalah hal yang paling menyenangkan, pasti setiap kami mau pergi entah kemana pasti selalu ada yang berkata “acon ikut ngga?” kata itu selalu terucap, yang membuat kami terkadang bingung kalau kalau acon ini tidak ikut.

Iqbal

Sahabat yang satu ini, orang yang kadang kadang tidak peka terhadap dirinya sendiri atau orang lain,dia bahkan tidak sadar bahwa dirinya yang paling terlihat punya wajah di mata para wanita, ya kita sebut saja gant*ng, dan yang kita suka dari dia, dia suka senyum senyum sendiri dan kalau sudah tertawa dia yang paling unik dan punya ciri khas sendiri, kami suka tertawa hanya karena mendengar dia tertawa, dan satu lagi kalau dia sudah megang handphone jangan harap anda manggil dia, terus dia nengok,penyakitnya itu kita sebut pengo. “waspada pengo menular”.

Hargo

Kami terdiri dari orang-orang aneh terutama yang satu ini, hargo andanu amarbawa dari namanya saja kita sudah tahu dengan kult hitam, kacamata, muka jawa tulen, tinggi besar, yah kita sebut saja afgan versi hitamnya,haha. Dia orang yang paling berani menghadapi kebenaran, berani melakukan hal yang tidak dilakukan oleh orang biasa, dan kalau sudah punya keputusan dia ngga akan mau di ganggu gugat. Sama pada saat kita lagi jalan,kalau dia mau pulang,yang lain belum ingin pulang , dia pasti tetap pulang walaupun jauh jaraknya. Tapi dari semua itu kami tetap senang dia bisa bermain dengan kami,karena dia kami jadi punya impian.

Bryan

Haha, dan yang satu ini sebenarnya pelengkap, haha becanda yem. Bryan yang dari SMP di panggil Bayem, entah kenapa bisa di panggil begitu mungkin kami sudah tau penyebabnya. Dengan badan yang kurus dan kalau pakai celana dengan model tahun 80an mirip vokalis OASIS band terkenal di Inggris. Itulah sebabnya dia di panggil bayem,bryan terlalu berat buat mukanya..haha, tapi kalau tidak ada dia di kelompok kami, semua terasa boring dan renyah, karena dia yang terkadang membuat lawakan lucu menjadi tidak lucu, hal tersebut yang membuat kami selalu bermain bersama.

                Itulah kami, sekumpulan orang aneh yang punya impian sama, yaitu mempromosikan rokok Indonesia ke seluruh dunia, haha.  Sepertinya sudah cukup perkenalannya , langsung saja menuju cerita, hari itu hari sabtu  sekitar jam 8 malam, seperti biasa kita berkumpul di rumah hargo. Sedang asiknya mengobrol dan merokok. Tiba-tiba hargo bilang, “jalan yuk?”, sepatah kata yang sangat jarang di dengar oleh kami, karena hargo orang yang susah di ajak keluar. Serentak kami menjawab “ayo kemana?”, “kota,gimana?” hargo membalas.kemudian kita mendapat deal kita akan pergi ke kota besok pagi.

                07 juli 2008 pukul 7 pagi di perempatan pasar rebo,seperti biasa kebiasaan orang Jakarta adalah telat, saat itu sudah ada hargo dan acon di warkop (warung kopi) pasar rebo. Ngobrol lah mereka berdua sambil menuggu kedatangan bayem dan iqbal. Hargo “con, gw jadi males ke kota” hargo mulai kumat, sedikit kaget acon membalas peryataan bodoh si hargo “kenapa go, tanggung nih”. Kemudian dengan nada lemas hargo menjawab “Jakarta lagi ngga oke!”. “Haha” tertawa si acon dengan bodohnya juga menanggapi keseriusan hargo.kemudian si acon punya inisiatif lain “gimana kalau kita ke bogor, kan adem tuh”, hargo menjawab “ide bagus tuh con, kita omongin lagi ntar sama yang lain”. Tidak lama kemudian datanglah dua orang berbadan kurus sambil merokok, ya iqbal dan bayem. Berdiskusi sebentar, biasa jiwa muda emosi masih labil dan mudah terpengaruh. berangkat lah mereka ke bogor, melenceng dari tujuan utama.

                Sesampainya di bogor,tujuan pertama kami yaitu kebun raya bogor, kemudian setelah melewati pintu masuk, kita berjalan sejenak mencari tempat untuk membakar sebatang rokok, setalah istirahat beberapa menit kita mulai berjalan mencari spot yang lebih banyak wanitanya,haha maklum anak muda. Setalah berjalan beberapa lama kita menemukan pos yang ada tempat persembahan, kami semua mulai terganggu dengan aktifitas yang kurang normal bukan aneh, kalau aneh kita suka, haha. Kemudian secara tidak sengaja si hargo mulai bertingkah laku aneh, memotret daerah sekitar persembahan tersebut. Dan reaksi kami terhadap hargo biasa saja, karena kita melihat perilaku seperti itu sudah biasa. Setelah kita berjalan santai bercanda ,ternyata hari sudah mulai sore, kita mulai bersiap siap untuk kembali ke Jakarta. Tapi sebelum perjalanan pulang kami berencana makan terlebih dahulu, dan berhentilah  kita di tempat makan “mie ayam bakso jamur”. Setelah makan kita sedikit bercanda dan mencoba mngingat apa saja yang terjadi selama perjalanan, dari pengamen di bis yang ramah, 2 perempuan cantik yang tersenyum malu kepada kami dan sambil melihat foto foto selama disana. Lalu si hargo terdiam dan terfokus pada foto yang diambilnya dekat tempat persembahan tadi, dan benar. Dia secara tidak sengaja memfoto sesosok perempuan berbaju putih dan berambut panjang di tengah hutan, kita terdiam sejenak dengan bulu halus di tubuh mulai berdiri, tapi si hargo dengan tenangnya tersenyum dan bilang “keren ngga gua?”. Kami semua kaget dan tertawa lepas. Wujud kegilaan kami sekali lagi terekam oleh tingkah laku hargo yang sedikit aneh, dan sampai saat ini, hari ini, detik ini. Kami masih sering mencari hal-hal tersebut, mungkin sudah menjadi hobi kami.

                4 orang sahabat yang tidak kenal lelah berekspresi dan tidak suka mengikuti kemajuan jaman “biang tanpa etika” kami menyebutnya.sekian

(Tulisan Ini dibuat oleh Mahardeka Dhias, sahabat ke-5)